Tafsir Al-Quran Surat Luqman Bagian 4
Bersama Pemateri :
Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
Tafsir Al-Qur’an Surat Luqman Bagian 4 merupakan bagian dari kajian Tafsir Al-Qur’an yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Abu ‘Abdil Muhsin Firanda Andirja, M.A. pada Rabu, 22 Dzulhijjah 1441 H / 12 Agustus 2020 M.
Kajian Tentang Berbakti Kepada Orang Tua – Tafsir Al-Qur’an Surat Luqman Bagian 3
Kita sampai pada ayat yang ke-20. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّـهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً ۗ وَمِنَ النَّاسِ مَن يُجَادِلُ فِي اللَّـهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَابٍ مُّنِيرٍ ﴿٢٠﴾
“Tidakkah kalian memperhatikan bahwasannya Allah telah menundukkan bagi kalian apa yang di langit dan apa yang di bumi. Dan Allah menyempurnakan nikmatNya bagi kalian baik yang nampak maupun nikmat yang batin. Namun diantara manusia ada yang membantah tentang keesaan Allah tanpa ilmu, tanpa petunjuk dan juga tanpa kitab yang memberi keterangan.” (QS. Luqman[31]: 20)
Di sini Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya. Allah mengatakan: “Tidakkah kalian memperhatikan, sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk kalian,” diantara dalil-dalil yang disebutkan oleh para ulama tentang الأدلة العقلية (dalil akal) tentang adanya pencipta. Ada juga namanya dalil inayah, ada dalil khalq wal ijad, ada dalil takhsis, ada dalil jamal, dan juga diantaranya adalah dalil taskhir, yaitu bahwasannya alam semesta tunduk pada aturan-aturan alam atau yang disebut dengan السنن الكونية.
Ini dalil bahwasannya ada yang mengaturnya. Tatkala kita melihat matahari berjalan sesuai dengna orbitnya, rembulan berjalan sesuai dengan orbitnya, bintang-bintang yang begitu banyak, jutaan bintang di langit tidak pernah bertabrakan, tidak pernah bersinggungan, berjalan dengan aturannya, mungkin sudah ribuan tahun yang lalu bahkan mungkin jutaan tahun yang lalu. Kemudian aturan-aturan berjalan, semuanya diatur.
وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ…
Kemudian juga:
وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ…
Allah atur matahari, rembulan, siang dan malam, semuanya diatur, ini menunjukkan ada yang mengaturnya. Ini salah satu dalil bahwasannya secara dalil akal bahwasannya pencipta itu ada.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Maka Allah menundukkan bagi kalian (bagi manusia) seluruh apa yang di langit,” di sini isim mausul (menunjukkan keumuman). Artinya yaitu mencakup matahari, rembulan, bintang-bintang, semuanya ditundukkan (diatur) oleh Allah. Kemudian juga, “yang ada di bumi.” Allah tundukkan bagi manusia hewan-hewan, Allah tundukkan lautan sehingga mudah dinaiki oleh kapal, ini semua nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sekarang kita renungkan bagaimana kucing yang bentuknya seperti macan, tetapi kucing sangat lembut kepada manusia. Padahal kucing ini bisa kita katakan macan kecil. Tapi kenapa kalau bertemu dengan manusia, dia lembut. Juga bagaimana Allah ciptakan unta yang begitu sangar dan kuat, bahkan kalau dia mengamuk bisa berbahaya, tapi unta yang begitu besar tunduk kepada manusia. Demikian pula kuda Allah tundukkan agar bisa ditunggangi, ayam yang mudah untuk ditangkap dan dimakan. Jadi banyak hal-hal yang ditundukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk kenikmatan bagi manusia.
Makanya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan: “Tidaklah kalian memperhatikan?” Ada yang menundukkan, dan yang menundukkan adalah Tuhan, Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kemudian kata Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Allah memberikan nikmat-nikmatNya yang banyak baik yang nampak maupun yang batin.” Nikmat dzahir berkaitan dengan agama dan duniawi, batin juga nikmat agama dan nikmat duniawi.
Contoh dzahir nikmat agama adalah Alhamdulillah kita mendapatkan taufiq sehingga kita bisa melangkahkan kaki menuju ke masjid, wanita-wanita berjilbab, hidup beragama, berhaji, berumrah, menyembelih, menjalankan syariat Islam, dijauhkan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, ini adalah nikmat dzahir yang bisa orang-orang lihat.
Contoh dzahir nikmat duniawi adalah Alhamdulillah kita mempunyai anak, istri, rumah, kendaraan, kesehatan, kita dihilangkan rasa lapar oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan banyak lagi kenikmatan-kenikmatan dzahir yang Allah berikan kepada kita. Maka Allah mengatakan: “Allah perbanyak nikmat-nikmat tersebut kepada kalian,” tinggal seseorang mau merenungkan atau tidak. Kata Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا…
“Kalau kalian menghitung nikmat-nikmat Allah, kalian tidak akan bisa menghitungnya.”
Demikian pula nikmat batin, nikmat batin agama maupun duniawi.
Contoh nikmat batin duniawi contohnya sehat jasmani bagian dalam, bagaimana banyak keajaiban di dalam tubuh manusia.
وَفِي أَنفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ ﴿٢١﴾
“Pada diri kalian tidakkah kalian melihat?” (QS. Adz-Dzariyat[51]: 21)
Banyak rahasia-rahasia kenikmatan Allah dalam tubuh manusia yang dahulunya orang tidak tahu sekarang orang tahu dengan kecanggihan ilmu medis dan yang lainnya. Proses organ-organ tubuh yang sangat luar biasa, ini nikmat. Bagaimana detak jantung yang berjalan yang setiap hari kita rasakan, organ pernafasan, organ-organ peredaran darah, ginjal, otak dan segala macam organ dalam tubuh yang bekerja dengan luar biasa. Bisa jadi banyak lagi rahasia-rahasia yang nanti akan diketahui dikemudian hari. Tapi intinya nikmat batin secara duniawi banyak.
Kemudian juga nikmat batin secara agama. Seseorang merasakan ketentraman, seorang merasa keyakinan adanya tuhan, seorang diajarkan untuk ikhlas kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, seseorang tidak su’udzan kepada orang lain, seorang tidak sombong di hadapan orang lain, seorang mengakui kebaikan orang lain, tidak merendahkan orang lain, ini nikmat-nikmat secara batin yang berkaitan dengan agama.
Oleh karenanya nikmat yang Allah berikan kepada kita sangat banyak, baik nikmat duniawi atau nikmat diniyah, demikian juga yang dzahir maupun yang batin. Ini semuanya Allah berikan.
Bagaimana penjelasan selanjutnya? Mari download mp3 kajian tafsir yang penuh manfaat ini.
Download mp3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48866-tafsir-al-quran-surat-luqman-bagian-4/